Grab Lahir Tahun Berapa

Supaya Performa Tetap Oke

Jadi di awal Anda gabung pasti perusahaan akan memberikan Anda beberapa arahan yang berisi aturan-aturan yang berlaku. Setiap kali Anda melakukan pelanggaran Anda berpotensi untuk turun performa dan turun zona.

Apa lagi itu turun zona? Jadi sejak tahun 2018 Grab menerapkan aturan baru nih, aturan zona! Driver-driver yang memiliki performa oke akan berada di zona hijau, ketika melakukan pelanggaran ada kemungkinan turun ke zona kuning, zona merah, lalu blacklist.

Jika Anda sampai turun ke zona merah bisa dipastikan Grab akan memotong insentif Anda sebesar 30%. Untuk sampai naik lagi ke zona kuning Anda butuh waktu dan usaha ekstra keras loh. Jadi jangan sampai turun kesana ya.

Selain itu Anda juga harus update mengenai target performa minimal serta target penerimaan minimal. Kalau Anda terlalu sering membatalkan dan berkelakuan buruk, dipastikan insentif Anda sama sekali tidak akan turun.

Di beberapa daerah target penerimaan minimal adalah 85%, jadi kalau Anda menolak order masuk lebih dari 15% dalam sehari Anda gak akan dapet bonus! Sementara target performa biasanya adalah bintang 4.70. Hmm berat ya.

Walaupun terlihat berat dengan banyak aturan yang ada, menurut kami hal ini semua dibuat untuk kenyamanan bersama. Baik kenyamanan perusahaan, mitra, hingga kenyamanan penumpang sebagai customer.

Itulah kira-kira penghasilan driver Grab yang dalam satu hari. Kalau dari hitungan rata-rata driver yang rajin dengan pengambilan order di atas 20, dalam satu hari penghasilan driver Grab kotornya bisa loh mencapai Rp350.000,- Jadi tetap semangat ya!

Beberapa tahun belakangan dunia transportasi Indonesia dikejutkan dengan kemunculan perusahaan transportasi berbasis digital. Perusahaan rintisan tersebut sukses mendisrupsi bisnis transportasi massal yang sebelumnya dikuasai segelintir perusahaan saja.

Syarat bergabung yang mudah dengan penghasilan yang amat tinggi, saat itu, digunakan untuk menarik para tukang ojek pangkalan dan pemilik mobil pribadi untuk mem’bisnis’kan kendaraan mereka.

Salah satu yang mendapat pendapatan terbesar kala itu adalah Grab Car. Mungkin hal ini berlaku beberapa tahun lalu, tapi apakah saat ini pekerjaan sebagai driver Grab Car masih menjanjikan? Alterrabills telah mengulas ini khusus buat Anda!

Insentif Berlian bagi Pengemudi Grab Car

Jika Anda pikir penghasilan driver Grab Car masih terlalu dikit, apalagi dengan potongan rata-rata 20% tersebut. Maka Anda harus membaca artikel ini lebih lanjut, karena Alterrabills akan membahas beberapa tambahan penghasilan driver Grab Car.

Ada beberapa langkah penting yang harus Anda ketahui, pertama-tama adalah dengan memahami skema insentif yang sedang berlaku. Mengapa “yang sedang berlaku”? Hal ini disebabkan seringnya perubahan skema insentif yang dilakukan oleh Grab.

Oleh karena itulah seorang driver Grab Car harus rajin-rajin mengupdate skema insentif yang dibuat oleh Grab. Lalu mereka juga harus rajin-rajin mengecek insentif Grab Car Anda, atau yang lebih dikenal dengan insentif berlian.

Lihat: Berapa penghasilan seorang masinis?

Apakah itu insentif berlian? Insentif berlian merupakan insentif yang dihitung berdasarkan “total berlian” yang berhasil dikumpulkan. Nah untuk mendapatkan berlian seorang driver Grab Car harus menjelaskan berbagai misi yang diberikan.

Di bandingkan dengan insentif berdasarkan jarak (sistem sebelumnya), kelebihan insentif berlian adalah driver bisa mencapai target dengan lebih jelas, tahapan pencapaian dapat terlihat secara lebih jelas, dan terdapat misi sampingan selain penyelesaian perjalanan untuk mencapai target.

Sebelum lebih jauh lagi, yuk kita bahas dulu gimana cara mengakses menu insentif ini!

Sesuai gambar di atas seorang Grab Car bisa mengakses menu insentif dengan menekan ikon insentif di menu dashboard, yang juga disana terdapat berapa perolehan berlian sang driver dalam satu hari.

Ketika mereka menekan ikon insentif, seorang driver bisa melihat dan memerikan sub-menu insentif hari ini yang berisi misi yang masih aktif dan bisa didapatkan hari itu, insentif mendatang yang berisi misi yang akan datang, dan insentif sebelumnya yang berisi misi yang telah habis.

Nah setiap misi telah selesai dijalankan maka seorang driver akan bisa melihat rincian total insentif yang didapatkan berdasarkan misi yang selesai, dan juga misi-misi yang tidak selesai beserta alasan mengapa insentif tersebut tidak bisa didapatkan.

Seorang driver Grab Car juga harus memperhatikan beberapa persyaratan yang berpengaruh pada performa untuk mendapatkan insentif, contohnya seperti gambar di atas.

Apa Tugas / Skop Kerja Grab driver?

Tugas utama Grab driver merangkumi penyediaan perkhidmatan pengangkutan, pengurusan tempahan pelanggan, penyediaan perkhidmatan pelanggan yang baik, penyelenggaraan penarafan yang baik, serta pematuhan terhadap peraturan dan garis panduan Grab. Kesemua tugas ini bertujuan untuk memastikan pelanggan menerima pengalaman perkhidmatan yang terbaik daripada Grab driver.

Berikut ialah maklumat lanjut berkenaan 5 tugas utama Grab driver:

Penghasilan Driver Grab dari Tarif Pokok

Sebelum kita bahas penghasilan driver Grab dari tariff pokok, ada satu hal yang harus Anda pahami nih. Terkait gonjang ganjing tariff dasar angkutan online yang tahun lalu menjadi persoalan panas.

Banyak perusahaan yang menurut para mitra terlalu semena-mena dalam menerapkan tarif dasar angkutan. Sementara dari sisi pemerintah, mereka pun melarang tariff dasar yang melampaui tariff dasar angkutan umum konvensional.

Setelah beberapa kali perombakan peraturan internal perusahaan ditambah peraturan yang dibuat oleh Kementerian Perhubungan, per Agustus 2018 Grab menetapkan tariff batas bawah mereka menjadi Rp7.000,- dan selanjutnya menjadi Rp2.300,- per km jarak pendek.

Nah sebagaimana angkutan online lainnya, Grab juga mengadopsi sistem bagi hasil alias sharing profit dimana dari setiap keuntungan yang didapatkan maka driver akan mendapat 90% dan perusahaan mendapatkan 10%. (Baca juga: Berapa penghasilan masinis di Indonesia?)

Nah rata-rata driver Grab yang aktif narik bisa mendapatkan orderan 12 hingga 18 kali loh per harinya. Dengan rata-rata pemasukan Rp10.000,- hingga Rp 15.000,- per order. Jadi untuk setiap orang memang amat bervariasi ya kalau hanya dilihat dari tariff pokok.

Kalau kita lihat hanya dari tariff dasar memang penghasilan driver Grab tidak tampak menggiurkan. Sehari penghasilan kotor mereka rata-rata adalah Rp200.000,- belum dikurangi uang bensin dan makan tentunya. Belum-belum kalau ada kejadian yang tidak diharapkan, ban bocor atau kerusakan mesin misalnya. Wah wah!

Tapi tenang, sebagaimana perusahaan angkutan online lainnya Grab juga memiliki apa yang disebut dengan Insentif dan Grab Benefit. Dengan kedua fitur itu maka seorang driver Grab tidak hanya mendapatkan penghasilan dari tarif pokok saja.

Baca juga: Berapa penghasilan driver Go-Jek?

Pertama-tama kami akan membahas apa yang dimaksud dengan insentif grab. Secara lebih detil kami akan menjawab cara mengetahui skema insentif yang sedang berlaku, cara penghitungan insentif, bentuk insentif Grab, dan yang paling menarik tentunya tips untuk menjalankan order Anda supaya gacor!

Untuk mengetahui insentif yang sedang berlaku di hari yang bersesuaian Anda bisa langsung buka aplikasi Grab Driver Anda, dan lanjut pilih menu. Lalu di sub menu pilihlah pilihan insentif dan ketuk tombol dalam proses.

Nah dari situ Anda bisa banget nyesuain gaya narik Anda. Karena seringkali skema insentif yang ada diubah-ubah oleh perusahaan. Anda sebagai driver Grab harus aktif dalam mencari tahu skema insentif yang sedang berlaku setiap harinya ya!

Nah terus gimana sih cara hitung insentif dari Grab? Kita ambil contoh pakai tabel di bawah ini ya. Tapi sebagaimana disclaimer kami di awal, skema ini akan sering sekali berubah dan Anda sebagai driver harus aktif mencari tahu ya.

Contoh ini kami ambil langsung dari laman website resmi Grab. Jika seorang driver menempuh perjalanan dan mengambil order dengan rincian di atas. Semua insentif akan diakumulasikan, dalam kasus di atas maka driver tersebut akan mendapatkan Rp240.000,-

Eh tapi bentuk insentif itu kayak apa sih? Nah disini lah yang menurut kami cukup menarik. Karena Grab menerapkan Misi Insentif Berlian kepada para drivernya. Jadi dalam sudut pandang kami sih seolah-olah Anda lagi ngumpulin bonus misi saat bermain game.

Sama seperti menjadi agen pulsa, jadi setiap driver di tempat maupun waktu yang berbeda akan memiliki target misi berlian yang berbeda pula. Untuk mengecek target misi insentif berlian Anda bisa langsung cek melalui aplikasi sesuai cara yang kami beritahu tadi.

Nah nantinya akan banyak tuh misi-misi berbentuk berlian berwarna abu-abu. Ketika kalian selesai menjalankan misi tertentu, berlian yang bersesuaian akan berubah warna menjadi hijau. Artinya misi selesai dan kalian mendapatkan berlian sejumlah yang tertera.

Kalau masih bingung, misalnya kalian adalah driver Grab di daerah Jakarta. Di aplikasi Anda tertulis Dapatkan Ekstra 15 Berlian untuk Order Grab Bike dari Stasiun Tebet pada jam 8am – 10 am. Tinggal lakukan sesuai yang tertera dan Anda akan dapat ekstra 15 berlian!

Tapi ternyata Grab tidak memberikan berlian dan insentif lain ini secara cuma-cuma loh, tapi ada beberapa aturan penting yang harus kalian taati. Sebelum kesana kami mau kasih tau nih beberapa tips supaya order Anda gacor.

Loh-loh jadi kalau performa jelek, kita gak bisa dapat bonus? Iya tepat! Lalu apa yang harus dihindari agar performa tidak turun?

Pahami Zona Pelanggaran

Grab mengenal istilah zona pelanggaran yang berlaku bagi para mitranya, yakni zona hijau – zona kuning – zona merah.

Zona hijau artinya mitra “berkelakuan baik” dan orderan pasti akan melimpah. Jika melakukan beberapa pelanggaran maka mitra akan terlempar ke zona kuning, dan selanjutnya akan terlempar ke zona merah.

Beberapa pelanggaran yang harus dihindari adalah:

Nah selama Anda tidak melanggar keenam poin utama itu, yakin deh posisi Anda pasti akan aman-aman saja.

Menyediakan Perkhidmatan Pengangkutan

Tugas utama Grab driver adalah untuk menyediakan perkhidmatan pengangkutan kepada pelanggan. Ini termasuklah menjemput pelanggan pada lokasi yang ditetapkan, memastikan keselamatan dan keselesaan pelanggan sepanjang perjalanan, serta menghantar pelanggan ke destinasi yang dikehendaki dengan selamat dan cekap. Grab driver perlu memastikan bahawa kenderaan mereka sentiasa berada dalam keadaan baik dan bersih untuk memberikan pengalaman perjalanan yang selesa kepada pelanggan.

Mengekalkan Penarafan yang Baik

Prestasi Grab driver dinilai berdasarkan maklum balas dan penarafan yang diberikan oleh pelanggan. Oleh itu, Grab driver perlu berusaha untuk mengekalkan penarafan yang baik dengan menyediakan perkhidmatan yang berkualiti tinggi secara konsisten. Ini termasuklah memastikan ketepatan masa, mengikuti laluan yang paling cekap, serta menyediakan persekitaran yang selesa dan selamat di dalam kenderaan mereka.

Share Your Salary Anonymously

Help create salary transparency by sharing your information. We respect your privacy and do not collect any personal details. Your contribution helps others in the industry make informed career decisions.

Liputan6.com, Jakarta Online-to-Offline (O2O) mobile platform, Grab, didirikan oleh Anthony Tan dan Tan Hooi Ling pada 2012. Dilansir dari liputan6.com (1/3/2019), awalnya ide tentang Grab muncul ketika Tan yang masih menjadi mahasiswa di Harvard Business School mendengar keluhan temannya soal layanan taksi di Malaysia yang sering salah rute atau mengenakan tarif mahal.

Akhirnya, Tan mencoba untuk menjadikan masalah ini sebagai proyek kuliahnya. Ia mempresentasikan proyek ini di hadapan profesor pengajarnya dengan berbekal konsep ride sharing milik Garrett Camp. Tanpa disangka, proyek ini berhasil menjadi juara ke-dua Business Plan Contest di Harvard Business School dan finalis penghargaan Minimum Viable Product Funding Harvard.

Baru setelah itu, Tan dan sesama rekannya di Harvard Business School, Ling, meluncurkan aplikasi My Teksi di Malaysia pada Juni 2012. Aplikasi ini kemudian dikenal sebagai GrabTaxi di negara lain. Tan meluncurkan Grab Taxi ini dengan modal 25 ribu dollar AS atau Rp 358 juta.

Namun, kisah awal perjalanan GrabTaxi tak semulus itu. Tan dan Ling mendapat banyak penolakan dari perusahaan taksi untuk bekerja sama. Hingga akhirnya perusahaan taksi ke-lima mau bergabung di GrabTaxi.

Lambat laun, perjalanan Grab mulai berjalan lebih laju. Setahun kemudian, GrabTaxi berhasil masuk ke pasar Filipina, Singapura, dan Thailand. Selanjutnya, pada 2014, GrabTaxi melebarkan sayapnya ke Vietnam dan Indonesia.

Pada tahun yang sama, Tan dan Ling mulai ingin mengembangkan bisnisnya. Tak lagi sekadar bekerja sama dengan perusahaan taksi, ia juga ingin mengajak perusahaan rental mobil atau orang pribadi yang ingin menjadikan mobilnya sebagai kendaraan bisnis untuk bergabung di GrabCar. Akhirnya, GrabCar resmi beroperasi pada Juli 2014.

Empat bulan kemudian, tepatnya pada November 2014, Grab mulai membuka layanan GrabRide. GrabRide merupakan layanan transportasi online yang menggunakan jasa ojek motor. Kini, layanan ini menjadi jasa transportasi paling populer di Jakarta yang identik dengan kemacetan.

Memasuki 2015, Grab tak lagi hanya jadi jasa transportasi. Perusahaan ini juga mulai menyediakan layanan pengantaran barang. Dengan nama GrabExpress, Grab membantu masyarakat Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan Singapura yang ingin mengantarkan paket ke kerabat. Pada tahun ini pula muncul layanan GrabHitch.

Januari 2016, Grab mulai memasuki dunia fintech dengan layanan GrabPay. GrabPay menjadi satu-satunya jasa pembayaran digital di Asia Tenggara yang memiliki akses terhadap lisensi e-money di enam negara ekonomi raksasa ASEAN.

Masih pada 2016, pengguna mulai bisa menikmati layanan GrabFood. President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, di Empirica, Jakarta, Rabu (13/2/2019), mengatakan bahwa kini Grab Food saat ini sudah tersedia di 178 kota di Indonesia dan 187 kota di Asia Tenggara.

Tahun 2017 juga menjadi tahun yang indah bagi Grab dengan berbagai pencapaiannya. Selain berhasi menembus pasar Myanmar dan Kamboja, Grab juga memiliki beberapa partnership dan perkembangan bisnis baru. Sebut saja GrabCoach, GrabShuttle, JustGrab, P2P fund transfer, GrabRewards, merchant payments, dan bekerja sama dengan Kudo.

Setahun kemudian, Grab membuat sebuah gebrakan bernama GrabVentures. Melalui program ini, Grab memberi modal dan pelatihan untuk para penggiat start-up agar bisa mengembangkan bisnis mereka. Di Indonesia, Ridzki mengatakan bahwa Grab Ventures memberikan investasi sebesar 250 juta dollar AS atau Rp 3 triliun.

Pada 2018, Grab juga meluncurkan Grab Platform, GrabFresh yang membantu pengguna untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, dan GrabWheels di Singapura. Namun, gebrakan paling besar yang dilakukan Grab pada 2018 adalah mengakuisisi Uber. Sejak saat itu, Grab menjadi sebuah Super App.

"Kita sudah meluncurkan Super App dari tahun lalu, sejak kita akuisisi Uber. (Sejak saat itu) kita mulai menyediakan Delivery, bill payment yaitu (layanan) pembayaran di dalam aplikasi kita, konten-konten, kemudian tempat olahraga di dalam aplikasi kita," ujar Ridzki.

Grab sebagai Super App terkemuka di Asia Tenggara, menawarkan solusi sehari-hari dengan layanan transportasi, pengiriman barang dan makanan, pembayaran mobile, dan hiburan digital. Dengan filosofi platform terbuka, Grab menyatukan para mitra untuk membuat hidup lebih baik bagi semua pengguna di Asia Tenggara

Seiring ekspansinya tersebut, Grab berhasil mengundang berbagai perusahaan untuk berinvestasi di perusahaannya. Misalnya, Grab mendapatkan pendanaan dari perusahaan otomotif Korea, Hyundai, senilai Rp 250 juta dollar AS atau Rp 3,6 triliun. Selain itu, Grab juga mendapatkan investasi dari Toyota senilai 1 miliar dollar AS. Paling baru, Grab mendapatkan pendanaan dari Goldman Sachs Investment Partner dan Cini Venue. Nilainya pun cukup besar, yaitu 2,7 miliar dollar AS. Belum lagi pendanaan dari investor lainnya, seperti Oppenheimer Funds, Ping An Capital, Mirae Asset  - Naver Asia Growth Fund, dan Lightspeed Venture Partner.

Kini, Grab telah mencapai level decacorn. Artinya, valuasi Grab sudah mencapai lebih dari 10 miliar dollar AS. Bermula dari modal 250 juta dollar AS, sekarang valuasi Grab sebesar 11 miliar dolar AS atau Rp 155 triliun. Grab pun masih terus mengukir sejarah baru.

Kalau Nadiem Makarim sukses dengan perusahaan yang ia beri nama PT Kreasi Anak Bangsa, ada satu pesaing kuat yang boleh jadi memiliki pemasukan yang tidak berbeda jauh dengan perusahaan milik pak Nadiem: Grab!

Alih-alih Go Jek, Grab sebenarnya adalah perusahaan transportasi online yang masuk ke Indonesia setelah Uber. Oleh karena itulah saat ini selain Go Jek, banyak orang-orang yang juga memilih menjadi driver ojek online dari Grab.

Banyak orang yang menggantungkan hidupnya menjadi driver Grab, dan ada pula beberapa mahasiswa dan pekerja lain yang menjadi driver Grab sebagai pekerjaan sampingan. Memangnya berapa sih penghasilan driver Grab kalau dibanding gaji UMR, sampai banyak orang tergiur menjadi Driver Grab?

Baca juga: Berapa gaji pramugari Indonesia sebenarnya?

Apa Itu Grab Benefits ?

Selain dari insentif berlian dari Grab, seorang mitra Grab Car berhak juga mendapatkan apa yang disebut oleh Grab Benefits. Grab Benefits merupakan akses yang diberian Grab kepada mitra terhadap sejumlah manfaat dari produk-produk tertentu, bisa berupa diskon makanan, kesehatan, bahan bakar, serta paket servis kendaraan.

Untuk melihat Grab Benefits yang tersedia seorang mitra bisa mengetuk menu (ikon bergaris tiga) dan masuklah ke dalam menu GrabBenefits. Di sana ketuk menu rincian untuk melihat informasi detil terkait benefit yang dipilih.

Setelah itu apabila seorang mitra ingin langsung menggunakan benefit tersebut, mereka bisa langsung mengetuk gunakan sekarang dan tunjukkan halaman otentikasi ke tempat mitra memanfaatkan layanan ini.

Setelah membaca rangkuman kami terkait penghasilan driver grab car, apakah Anda masih berpendapat kalau menjadi driver grab car berarti berpenghasilan kecil. Tentu tidak dong, jadi tunggu apalagi, jangan ragu! Yuk gabung jadi driver grab car!

Mematuhi Peraturan dan Garis Panduan Grab

Grab driver perlu mematuhi semua peraturan dan garis panduan yang ditetapkan oleh Grab. Ini termasuklah mematuhi kod etika pemandu, memastikan kesahihan lesen memandu dan insurans, serta mengikuti prosedur keselamatan yang ditetapkan. Grab driver juga perlu mengemas kini maklumat peribadi dan kenderaan mereka apabila diperlukan untuk memastikan kelancaran operasi perkhidmatan Grab.